ABAIKAN MIMPI BURUKMU !
“Tidaaaak !,”nafasnya terengah-engah, keringat dingin membasahi sekujur tubuh gadis berumur duapuluh tahun itu, kedua tangannya berusaha mencari kacamata minus yang terletak di atas meja belajar, bersebelahan dengan tumpukan buku tua yang entah dari mana ia dapatkan. Rupanya ia masih disana, di ruang yang sama sejak terakhir kali ia menutup mata delapan jam lalu, kamar dilantai atas berukuran tiga kali empat meter dengan cat hijau tosca, gorden dan sprei berwarna biru membuat kamar itu benar-benar terlihat datar tak menarik, sama sekali tak ada gaya seni. Seseorang masuk kedalam kamar itu, kaki jenjang yang tampak sangat indah melangkah kearahnya. Suara mengganggu dari sandal jepit yang ia hentakan dengan centil ke lantai keramik, Membuat siapapun menyangka bahwa ia adalah seorang gadis muda. Ia membuka tirai dengan kasar, membuat matahari menerobos masuk kesetiap sudut kamar itu. “Lihatlah kamar nona...