ABAIKAN MIMPI BURUKMU !


 Image result for mimpi buruk








  “Tidaaaak !,”nafasnya terengah-engah, keringat dingin membasahi sekujur tubuh gadis berumur duapuluh tahun itu, kedua tangannya berusaha mencari kacamata minus yang terletak di atas meja belajar, bersebelahan dengan tumpukan buku tua yang entah dari mana ia dapatkan. 

   Rupanya ia masih disana, di ruang yang sama sejak terakhir kali ia menutup mata delapan jam lalu, kamar dilantai atas berukuran tiga kali empat meter dengan cat hijau tosca, gorden dan sprei berwarna biru membuat kamar itu benar-benar terlihat datar tak menarik, sama sekali tak ada gaya seni.

    Seseorang masuk kedalam kamar itu, kaki jenjang yang tampak sangat indah melangkah kearahnya. Suara mengganggu dari sandal jepit yang ia hentakan dengan centil ke lantai keramik, Membuat siapapun menyangka bahwa ia adalah seorang gadis muda. Ia membuka tirai dengan kasar, membuat matahari menerobos masuk kesetiap sudut kamar itu.

“Lihatlah kamar nona mikayla ini, tak secantik sang pemilik !” sindir wanita paruh baya yang kini berdiri dihadapan gadis itu. Menatapnya dengan kesal.

“Mom, aku bermimpi  sama untuk yang ketiga kalinya, bukankah ini sebuah firasat atau mungkin sebuah petunjuk?,” kata Mikayla dengan pandangan lurus kearah jendela seolah ada sesuatu yang ingin ia lihat.

   Tangan kanan ibunya spontan menjitak kepala mikayla, dan berhasil menghentikan ribuan khayalannya yang tak kunjung usai.
“Ya ampun ! kau masih saja memusingkan mimpi bodoh itu ! siapa yang akan membunuh gadis sepertimu? Hah? Meskipun kecantikan yang kuturunkan padamu luar biasa, dengan gaya bebek culunmu ini tidak akan ada yang mau bahkan untuk menculikmu! Sebaiknya kau cepat pergi bekerja untuk setidaknya merawat dirimu itu! Cepat minggir!,” teriakan yang sama sejak sebulan lalu saat pertama kali Mikayla bermimpi seorang pria membunuhnya di sebuah gudang.

   Jarum jam menunjuk pada angka delapan, saat Mikayla melangkah keluar dari rumahnya menuju tempat kerja, sebuah perusahaan televisi  swasta yang cukup terkenal. Dengan celana sayur warna hitam, kemeja putih yang dibalut jas hitam serasi dengan tas tak bermerk yang ia beli di saat liburan tahun lalu.

   “Kayla, sebaiknya kau langsung pergi ke lokasi reka adegan pembunuhan yang kemarin kita bicarakan, biarkan tim lain yang meliput sidang si tikus berdasi,”perintah atasannya sambil memberikan kunci mobil perusahaan.
Baru saja ia sampai di kantor, Mikayla sudah langsung mendapat tugas meliput sebuah reka adegan pembunuhan, yang akan dilakukan oleh pelaku dan beberapa polisi di sebuah universitas terkenal. 
   
   Ada yang aneh dengan detak jantungnya mendengar kata pembunuhan. Ia berusaha mengatur nafas tak menentunya, mengiyakan dengan malas perintah atasannya. Kakinya terasa berat untuk diajak pergi ketempat itu.

   Kamera dan segala sesuatunya sudah siap untuk meliput berita yang akan dibawakan oleh Mikayla, sesaat ujung matanya terasa ditarik paksa untuk melihat wajah sang pembunuh, rasa penasaran yang masih ia kaitkan dengan mimpinya, bahwa kematian miliknya juga akan terjadi oleh seorang pembunuh. 

   Perlahan tapi pasti, Mikayla melirik tajam kearah pembunuh yang tengah memperlihatkan caranya menghabisi nyawa korban pada polisi, sontak Mikayla menelan ludah, sesaat setelah melihat pembunuh itu. 

   Mikayla menjatuhkan catatan kecil ditangannya beserta sebuah microfon, ia melotot tak percaya, keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya, suara tertahan di tengah jalan tenggorokan, hal yang bahkan tak pernah ia bayangkan. Pelangi pun tampak seperti kilat yang menyambar dimatanya siang itu. Aroma darah merasuk memenuhi celah hidung Mikayla, perlahan menetes lamban tanda cairan darah yang keluar cukup kental. Ia gemetar, melemah dengan hembusan nafas yang semakin berat.

“Kayla! Hidungmu berdarah!” teriak rekannya yang tampak kaget melihat Mikayla yang kini tak sadarkan diri. Ia segera menelepon ambulance sambil berusaha membangunkan Mikayla.

“Ini tidak mungkin ! pasti ini juga mimpi. Pembunuh itu… Dia…. Mom,” gumam Mikayla dalam batinnya, sebelum akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit.


Tamat.


 
#TantanganFiksiODOP
#Limakatakunci
 

Komentar

  1. Sedikit krisan:

    “Tidaaaak !,”nafasnya terengah-engah ___ “Tidak!” nafasnya terengah-engah
    dilantai dihadapan____di lantai di hadapan
    nona mikayla_____Nona Mikayla

    BalasHapus
  2. woahhh kerenn, mimpinya ternyata..

    BalasHapus
  3. Penasaran sama motif pembunuhannya mbaak. Lanjutin lanjutin 😅

    BalasHapus
  4. kangen tulisan terbaru kk Rani. semoga debay kuat dan sehat selalu ya kak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUJAN DIMALAM JUM'AT

SURAT YANG TERSIRAT DARI AYAH