HUJAN DIMALAM JUM'AT

cerpen
HUJAN DIMALAM JUM'AT
By. Alfie
Hujan deras seringkali menghiasi langit dipenghujung
tahun, begitu pun dengan malam ini, hujan disertai angin yang cukup lebat
berhasil membuat seisi rumah terasa dipenuhi hawa dingin mencekam. Berita mengenai badai tropis siklon dahlia dan cempaka, membuatku berpikir bahwa mungkin hujan kali ini memang berbeda dari biasanya.
Seperti biasa setiap malam,
aku akan menyediakan segelas air hangat dan makan malam untuk suamiku, tak
banyak yang kubeli hari ini di warung dekat rumah, sawi putih yang kumasak
dengan tahu dan gorengan bakwan yang kuracik sendiri, agaknya cukup membuat
suamiku makan dengan lahap.
“Habis sholat isya abi ada acara pengajian di masjid”
ujar suamiku yang hampir selesai dengan suapan terakhirnya. Aku hanya
mengangguk tanda mengerti.
Baru kusadari setelah suamiku berangkat ke masjid, rupanya
malam ini adalah malam jum’at, aku langsung mengambil air wudhu dan segera
melaksanakan sholat isya lalu membuka al-qur’an untuk mengaji. Kubuka surat
al-kahfi yang memang rutin kubaca setiap malam jum’at.
Selesai dengan kegiatan ibadah, aku segera
membereskan dapur yang masih berantakan, mengelap sedikit cipratan minyak, lalu
mencuci piring. Waktu menunjukan pukul sepuluh ketika aku sudah selesai
mengerjakan semuanya. Kegiatan yang biasa kulakukan setiap hari ini, tak urung
membuatku lelah dan ingin segera merebahkan tubuhku diatas kasur, namun harus
kuurungkan karena suamiku belum pulang.
Setelah menunggu sambil menahan rasa kantuk, suamiku
akhirnya datang, kusambut dengan senyum dan salam, entah pulang darimana pun
itulah yang akan kulakukan pertama kali saat menyambutnya didepan pintu.
“Bi, umi tidur duluan ya? Umi ngantuk banget” ujarku
sambil mematikan lampu dapur, kamar tamu, dan ruang utama. Kusisakan lampu
ruang keluarga karena tahu bahwa suamiku akan menonton berita sebelum tidur.Terakhir aku mematikan lampu kamar tidur kami dan langsung berbaring.
Mata lelahku sudah tak sanggup lagi terbuka, badanku
bagai terkunci tanpa selimut, aku terlelap dalam hangatnya suhu ruangan yang
sedikit menepis sepoi angin dari celah-celah kecil jendela kamar. Telingaku
sayup-sayup mendengar rintik hujan yang masih menari diluar sana, lalu
terdengar suara televisi dari ruang keluarga, aku tahu itu suamiku.
Aku sudah tak sadarkan diri, bak pejuang dimedan
perang yang tertembak peluru sang musuh, tubuhku malang melintang tak
beraturan, hingga sekitar jam satu malam, aku terbangun karena merasakan udara yang sangat dingin. Aku
tak beranjak, terlalu malas untuk tahu dari mana asal angin yang kencang
menerpaku, kurasa itu adalah kipas angin yang dinyalakan suamiku saat hendak
tidur.
“Bi, matikan kipasnya. Dingin..”gumamku pelan,
sambil menarik selimut yang asalnya menjadi bantal kaki.
“Hmmm” jawabnya mengiyakan.
Setelah tak lagi merasakan hembusan angin dari kipas
itu, aku kembali tertidur lelap hingga fajar menyongsong hari.
Aku menyiapkan sarapan saat
menunggu suamiku mandi, secangkir teh hangat sudah siap diatas meja. Lalu, kunyalakan televisi untuk melihat kabar pagi dari berita. Kulihat suamiku sudah
berpakaian rapi, setelan yang kusiapkan untuknya pergi bekerja.
“Bi, sarapan dulu, itu teh nya keburu dingin” ujarku
sambil memilih channel. Suamiku tersenyum mengiyakan.
“Oh iya bi, kenapa malam-malam nyalain kipas? Diluar
kan lagi hujan, emang gak dingin apa?” tanyaku. Suamiku tak langsung
menjawabnya dan menghabiskan dulu sarapannya.
“Umi mimpi ya? Semalam pas abi nonton tv mati lampu,
jadi abi ketiduran dirumah, baru nyala jam tiga kayanya mi” jawabnya yang
langsung berpamitan untuk berangkat kerja. Kucium punggung telapak tangan kanannya dan ia kecup keningku, tak menyadari betapa aku sangat terkejut dengan jawaban yang ia lontarkan barusan.
Aku terdiam membeku, kuharap aku tak langsung
menggigil, tapi tubuhku rupanya yang mengambil alih. Tanganku gemetaran sambil
membereskan rumah. Aku mengabsen hal yang harus kulakukan sebelum tidur, dan mendapati satu kewajiban yang kulewatkan.
"Aku lupa berdo'a sebelum tidur" gumamku.
#TantanganODOP (fiksi)
#Temaseharihari
Jadi kipasnya gak nyala? 😱
BalasHapusKak, untuk kalimat dialog yang ada dalan tanda petik (") enggak perlu dicetak miring. Kecuali kalah pakai istilah/bahasa asing.
Nah itu masih misteri. Entah kipasnya gak nyala terus terasa nyala. Atau kipasnya nyala secara "ajaib" tanpa listrik. Hihi.
HapusOh makasih krisannya. Kebiasan di wattpad itu kalo dialog suka miring. Maaf-maaf. Selanjutnya saya perbaiki lagi. Terimakasih
Jadi merinding hihihi,
BalasHapusHayo lhoo, apa itu mbaa ... Hihihi 🙈
BalasHapuswew ngeri
BalasHapusHmm...istri sholihah harusnya tanya ma suami klo mau tidur.....hehehe
BalasHapusbuluguduuuggg
BalasHapusEwh...jadi angin dari mana semalem itu?
BalasHapus😭😭😭 ngeri
BalasHapuswah... jangan lupa berdoa ya sebelum tidur. :)
BalasHapusAku juga kalo lupa ber😊doa sebelum tdr suka ngimpi yg aneh2 mbak..
BalasHapusAwalan di- mungkin harus diperbaiki ya mbak. Yg menunjukkan arah atau tempat seharusnya dipisah.
Dipenghujung
Didepan
Seharusnya di penghujung, di depan
Monggo dicek kembali
Mimpi itu ya?
BalasHapusSedikit koreksi moga berkenan:
1. Penulisan kalimat langsung, jangan pakai huruf miring (italic), sama jangan lupa tanda koma sebelum tanda petik di akir.
“Habis sholat isya abi ada acara pengajian di masjid” ujar suamiku
“Bi, umi tidur duluan ya? Umi ngantuk banget” ujarku
“Bi, matikan kipasnya. Dingin..”gumamku pelan
“Hmmm” jawabnya mengiyakan.
Jadinya:
“Habis sholat isya abi ada acara pengajian di masjid,” ujar suamiku
“Bi, umi tidur duluan ya? Umi ngantuk banget,” ujarku
“Bi, matikan kipasnya. Dingin...,”gumamku pelan
“Hmmm,” jawabnya mengiyakan.
2. Ejaan kata-kata religi ini kalau menurut aturan begini:
malam jum’at - malam Jumat
sholat isya - salat Isya
al-qur’an - Alquran
3. Awalan di, ketika tidak mengawali kata kerja harus dipisah:
diatas kasur - di atas kasur
didepan pintu - di depan pintu
diluar sana - di luar sana
dimedan perang - di medan perang
diatas meja - di atas meja
Maaf ya. Tapi untuk tulisannya sudah mengalir enak. Btw, wattpad-an juga ya?
Hanya sebuah mimpikah?
BalasHapusUntuk koreksi sudah lengkap di atas ya mba, ceritanya mengalir, ok mba.
Tulisannya udah cakep. Ngalir. Enak bacanya. Memang ada beberapa yang masih perlu diperbaiki. Tetap semangat ya mbak Alfi ^^
BalasHapusWah banyak yang harus diperbaiki.. maklum ya semuanya :D saya memang masih sangat pemula.
BalasHapusTerima kasih banyak semua krisannya ^-^)
Makin semangat nulis lebih baik lagi ^0^)
Takut 😱
BalasHapusPenting nya do'a sebelum tidur 🙈
BalasHapusKukira apaan kak, duh kadung merindingg😂
BalasHapusoh kalau dicetak miring itu untuk apa ya? thank's infonya
BalasHapusJadi... apa kabar si kipas mbak? :|
BalasHapusHii..ini malam jumat aku bacanya🙈🙈
BalasHapusbaru baca judul kok sudah ngeri haha
BalasHapusHiiii syerem
BalasHapus